Sabtu, 03 Mei 2008

Ed Gein


Pernah denger cerita tentang anak-anak muda yang bertemu dengan keluarga kanibal yang berpakaian kulit manusia dan membuat peralatan dari tulang dan daging manusia??(OMG...) Pasti pernahh donkkkss secara itu ada di pelemm gituuu pelem Texas salah satunya. Tapi gimana klo ternyata tuh pelem bener-bener kejadian di kehidupan nyata??(kyaaaaaaaaaaa...). Yupp,,justru pelem Texas yang terinspirasi dari kisah nyata seseorang yang bernama Norman Bater, Leather Face atau Jamw Gumb yang tidak lain adalah Edward Gein. Edward Gein tumbuh dewasa di sebuah pertanian yang bermil-mil jauhnya dari kota Plainfield, Wisconsin. Ayahnya, George, adalah seorang pecandu alkohol, yang sudah tidak berkerja lagi. Ed dan kakaknya menolak pecandu, dan ayah yang tidak memiliki tujuan itu seperti istrinya Agusta yang selalu memperlakukan suaminya seperti orang yang tidak berguna. Meskipun demikian pernikahan mereka tetap bertahan. Perceraian bukanlah sebuah pilihan bagi keluarga yang beragama. Agusta menjalankan toko grosir kecil dan pada akhirnya membeli sebuah pertanian yang sangat terpencil dan jauh dari kota, Planfield, yang menjadi rumah permanen untuk keluarga Gein.

Agusta pindah ke tempat yang terisolasi ini, untuk menghindarkan pengaruh-pengaruh dari luar yang dapat mempengaruhi anak-anaknya. Gein hanya diperbolehkan untuk sekolah, dan Agusta melarang seluruh usaha untuk dapat berteman. Selain sekolah, Ed menghabiskan banyak waktunya untuk melakukan pekerjaan di ladang. Agusta merupakan fanatik Lutheran, dan berulang-ulang memberitahu anaknya mengenai ketidaksopanan dunia, kejahatan dari minuman, dam percaya bahwa semua wanita (kecuali dirinya) adalah pelacur, dan alat dari setan. Menurut Agusta, sex hanyalah untuk melahirkan. Dia menyediakan waktu setiap siang untuk membacakan Alkitab, biasanya memilih surat perjanjian lama yang berhubungan dengan pembunuhan, kematian. Tumbuh dengan satu mata dan sifat yang kewanitaan, Gein menjadi target dari orang-orang yang suka menggangu. Meskipun Ed memiliki perkembangan sosial yang kurang, dia memiliki nilai yang cukup baik di sekolah, terutama dalam membaca dan mempelajari tentang ekonomi. Iqnya adalah 99, yang menandakan intelgensi rata-rata. Ed mencoba memberikan yang terbaik untuk menyenangkan ibunya., namun Agusta sangat jarang terhibur dengan anaknya. Agusta sering memaki mereka, dan menyakini bahwa anak-anaknya di takdirkan untuk gagal seperti ayahnya.

Pada tahun 1940, George Gein meninggal karena serangan jantung. Setelah kematiannya, kedua Gein tersebut bekerja untuk membantu keuangan keluarga, memsupport ladang dan ibu mereka. Mereka bekerja sebagai tukang biasanya, namun Ed biasanya menjadi pengasuh anak, karena ia merasa lebih nyaman dan karena anak-anak lebih mudah untuknya berteman dibandingan sebayanya.

Setelah kematian ayahnya juga, Henry mulai menolak pandangan Agusta mengenai dunia, dan khawatir tentang rasa sayang yang berlebihan dari Ed pada ibunya. Ed melihat ibunya sebagai orang yang penuh kebaikan dan terkejut kakaknya tidak memiliki pandangan yang sama dengannya. Dan pada tahun 1944 Henry meninggal secara misterius.

Pada 16 mei, Eddie dan Henry berusaha memadamkan api yang membakar dekat dengan ladang mereka. Menurut polisi, mereka berdua berpisah arah mencoba memadamkan api. Selama perjuangan mereka, malam menjelang dan tak lama Eddie kehilangan pandangan Henry. Setelah api padam, Eddie menjadi khawatir mengenai hilangnya Henry, dan melapor pada polisi. Polisi menyusun pencarian dan terkejut selama perjalanan menuju ladang Eddie menuntun mereka langsung ke Henry yang ”HILANG”, yang sudah tergeletak mati di tanah. Polisi memperhatikan beberapa hal yang menyebabkan kematian Henry. Sebagai contoh, Henry tergeletak di tanah tanpa tersentuh api sama sekali dan ada bekas pukulan di belakang kepalanya. Meskipun Henry ditemukan di tempat yang jangal, polisi dengan cepat mengesampingkan bahwa itu adalah pembunuhan. Tidak ada yang percaya Ed Gein yang aneh dan tidak berdaya itu mampu membunuh seseorang terutama kakaknya sendiri. Tak lama disimpulkan bahwa kematiannya disebabkan oleh sesak nafas.

Pada akhirnya Ed sendiri yang bersama ibunya, meskipun beberapa tahun kemudian Agusta mengalami stroke dan terbatas hanya di tempat tidurnya. Ed menjaganya siang dan malam, meskipun perhatiannya jarang terlihat. Agusta berteriak kepadanya sepanjang waktu, memanggilnya orang yang lemah dan gagal. Bahwa Ed tidak akan bisa selamat tanpanya, setiap hari Agusta memakinya. Sampai pada suatu waktu Agusta memangil Ed kesisinya dan mengijinkan Ed merangkak ke tempat tidurnya. Dia berbisik dan berbicara dengan lembut kepadanya, dan mengijinkannya tidur di sampingnya sepanjang malam. Ed berdoa agar ibunya tidak meninggal, dan tidak akan pernah meninggalkannya sendiri untuk menghadapi dunia sendirian.

Agusta meninggal pada bulan December 1945 setelah mengalami stroke yang teramat serius. Ed Gein berusia 39 tahun, dan ditinggal sendiri untuk menjaga dirinya sendiri. Ini adalah titik dimana dia memulai serangannya dan kemarahan yang tidak terduga. Untuk beberapa waktu, tidak ada orang yang perduli. Bahkan di kota kecil seperti Plainfield, Ed Gein adalah seorang penyendiri dan jarang keluar dari pertanian. Bersembunyi di balik tembok tua rumahnya. Dia hanya terlihat di kota ketika dia mengantarkan pesanan, menjalankan pekerjaan atau sesekali berhenti di kedai minuman Mary Hogan. Tidak ada yang berfikir bahwa ia lebih aneh dari sebelumnya—dia selalu terlihat sebagai seorang yang laki-laki kecil yang aneh, membutuhkan mandi, tapi dia tidak terlihat berbeda sebelum kematian ibunya.

Melihat kebelakang, keanehan Ed terjadi dikarenakan hal-hal yang pernah terjadi. Penududuk lokal mengingat mengenai kegemarannya untuk membaca articel yang dia baca dimajalah laki-laki murahan, cerita tentang kekejaman Nazi, dan operasi kelamin. Selain itu, lelucon yang dilontarkannya pun sedikit sadis.(uuuu...). Ketika Mary Hogan, pemilik kedai minum yang gendut, tiba-tiba menghilang, Ed mulai bercanda bahwa dia tinggal semalam di rumahnya. Mary menghilang dari restoran dipinggir jalan, tidak meninggalkan apa pun, hanya anjing pudelnya yang berdarah, dan banyak yang berfikir lelucon Gein mengenai wanita malang itu begitu jayusss. Bahkan cerita tentang hal-hal aneh yang terjadi dirumah Gein tidak pernah menggangu siapa pun. Beberapa anak mengintip jendela Gein, dan menyebarkan berita bahwa mereka telah melihat kepala yang telah mengkerut di ruangan Ed. Ed menjelaskan bahwa saudaranya telah mengikuti perang dunia ke-2 dan mengirimkan souvenir berupa kepala manusia. Ed Gein tua tidak mungkin dapat menyakiti orang lain, dia hanya orang kecil aneh yang bahkan tidak bisa melih darah. Dia tidak akan mampu memburu orang lain di kota. Itu yang di katakan setiap orang di Plainfield—sampai Bernice Worden menghilang.

Dia menghilang pada tanggal 16 November 1957. Siang hari, Frank Worden kembali ke kota dari perburan rusanya dan berhendi di toko alat-alat yang dijalankan ibunya, Bernice, seorang janda berumur 58 tahun. Anehnya, Bernice tidak disana. Dia pergi meninggalkan pintu depan dan belakang tidak terkunci. Tak lama kemudian Frank menemukan hal yang menyeramkan—jejak darah yang berasal dari toko depan ke pintu belakang. Setelah mencari dengan cepat sebuah kertas penerima ditemukan. Penerima tersebut berasal dari setegah galon antifreeze, yang dibuat oleh Ed Gein.

Frank memberitahu polisi dan kemudian pergi ke rumah Gein, untuk menanyakan dimana Mrs. Worden. Ketika mereka sampai mereka melihat tubuh Bernice di dapur rumahnya dibelakang. Barnice, bugil dan digantung dengan kakinya diatas kerekan. Kepalanya telah hilang dan dikeluarkan isi perutnya, dan terlihat seperti rusa yang disembelih (uiiiii,,ga kebayangg dahhh). Petugas yang terkejut tersebut dengan cepat memangil bantuan. Beberapa menit kemudian, selusin petugas mengepung dan mencari isi dari rumah Ed Gein yang tak lama di sebut ”house of horror”. Apa yang mereka temukan malam itu adalah yang tidak pernah diketahui sepanjang sejarah kejahatan Amerika.

Mangkuk sop yang terbuat dari tengkorak kepala manusia. Kursi yang telah dilapisi dengan kulit manusia. Tutup lampu yang telah dihias dengan daging, menimbulkan kengerian dan bau busuk. Sebuah kotak ditemukan berisi hidung manusia. Sebuah sabuk yang terbuat dari puting wanita. Tarikan tirai yang telah didekorasi dengan sepasang bibir wanita. Sebuah kotak sepatu yang berisi koleksi dari alat kemaluan wanitan yang telah dikeringkan. Muka dari sembilan wanita, dengan sangat hati-hati di gantung di tembok...

dan masi banyak lagi, termasuk kalung dari kulit, sebuah dram terbuat dari kaleng kopi dan daging manusia, dan lainnya. Kaos dari kulit manusia, lengkap dengan dada, telah dibuat dari tubuh manusia tengah baya. Gein kemudian mengakui bahwa ia sering menggunakan kaos tersebut dimalam hari dan berpura-pura menjadi ibunya.

Keadaan semakin parah, ketika kulkasnya berisi organ manusia dan sebuah hati manusia ditemukan di panci di kompor. Seriff lokal memperkirakan bagian tubuh yang bermacam-macam berasal dari 15 wanita, mungkin lebih. Sekitar pukul 4.30 pagi, setelah berjam-jam mencari melalui bagian-bagian mengerikan dan mengejutkan, tim investigasi menemukan karung goni. Didalamnya berisi kepala yang masi segar. Ditelinganya ditemukan paku besar yang dihubungkan dengan benang ikat. Kepala tersebut adalah milik Bernice Worden. Gein telah berencana untuk menggantungnya sebagai dekorasi.

Setelah berjam-jam, akhirnya Gein mengakui telah membunuh dua wanita, Bernice Worden dan pemilik kedai, Mary Hogan (meskipun pengakuan atas pembunuhan Hogan muncul kemudian). Selama 12 tahun, setelah kematian ibunya, Gein mencuri dari kuburan pada malam hari dan mencuri kuburan tersebut. Koleksinya yang menyeramkan dikumpulkan dari tubuh orang mati.

Dalam penyelidikan, Gein telah mendapatkan bantuan dari petani yang bernama Gus, yang membantunya menggali kuburan-kuburan. Suatu hari Gus telah berkomitmen untuk berdiam dirumah, Gein menjadi tertekan untuk mendapatkan kenangan-kenangan segar. Pada titik ini dia menjadi pembunuh.

Beberapa bulan setelah Ed ditangkap, anak laki-laki melempar batu kerumahnya. Bagi yang lain rumahnya menjadi simbol kejahatan dan keburukan. Tanggal 20 maret 1958, rumah Ed mengalami kebakaran misterius dan terbakar sampai ketanah. Bagaimanapun rumah itu terbakar, orang-orang di Plainfield merasa senang rumah itu hilang. Dan beberapa orang melelang properti yang tertingal seperti mobil yang digunakan saat Bearnice terbunuh.

26 Juli 1984 Ed Gein meninggal, dan menjadi legenda hingga saat ini. Ed Gein di kuburkan di pekuburan lokal Plainfield. Beberapa film dibuat berdasarkan kisahnya, bahkan pada saat ia masi di dalam penjara.

Sumber: www.Wikipedia.org dan www.prairieghosts.com

Buat yang penasaran sama cerita Ed Gein lengkapnya ada juga film dan bukunya neeeeeeh, asesorisnya juga ga ketinggalann lowhhhh..



Kisah Nyata..(oiiii seremmm bnerrr)

Mau denger cerita sadisss, kejammm dannnn menyeramkann????

ummm ini dia salah satu cerita nyata yang pernah terjadi di Amerika. Namanya adalah Albert Fish, siapa sih Albert Fish?? Albert Fish adalah seorang Amerika yang sangat kejam dan gila namun terlihat baik dan tidak berbahaya. Dia terlihat seperti kakek favorite setiap anak-anal, tapi di balik muka yang pendiam dan rambut serta kumisnya yang perak tersembunyi monster yang suka menyiksa anak muda yang tidak bersalah dengan peralatannya yang menakutkan yaitu garang, pisau daging, dan gergaji. Dia mengakui telah menggangu, menganiyaya serta memperkosa sekitar 400 anak selama 20 tahun (seremmm abezz..). Albert Fish adalah salah satu orang tertua yang pernah di eksekusi di kursi elektrik, sayangnya kematian itu datang telambat bagi banyak korbannya.(ckckck..tlaat oiii..)

Albert Fish lahir pada tahun 1870 di daerah Washington D.C yang kemudian menikah dan membesarkan 6 anaknya. Dia anak paling kecil dari 3bersaudara yaitu Walter, Annie dan Edwin Fish (Albert fish). Dia selalu berharap di panggil “Albert” setelah kematian saudaranya. Banyak keluarganya yang memiliki gangguan jiwa. Pada tahun 1875 fish yang masih sangat muda di tempatkan pada sebuah panti asuhan dimana dia mengalami kejadian brutal pertama kaliinyaa (ooohhh pantesss..). Oleh karena itu Fish selalu menyalahkan kondisi pada saat dia masi kecil dengan kejahatan yang ia lakukan. Tahun 1882 Fish mulai melakukan hubungan homosexual dengan seorang anak laki-laki pengantar telegram. Sejak saat itu dia mulai mengunjungi rumah pemandian untuk melihat anak laki-laki yang bugil. Fish biasanya bekerja sebagai pengecat rumah. Menurut testi dari salah satu anaknya, sikap aneh dan sulit ditebak, tidak pernah terlihat sampai pada Januari 1917. Pada saat itu dimana istrinya lari dengan laki-laki lain bernama John Straube, seorang pekerja yang tinggal bersama keluarga fish. Suatu hari Fish pulang dari kerja dan menemukan rumahnya kosong.

Nyonya Fish sendiri sebenarnya agak aneh. Suatu saat dia kembali ke suaminya denan Staube di sampingnya dan bertanya apakah mereka bisa tinggal bersama (waahhh parahhh beneerrr..). Fish mengijikan istrinya namun Straube tidak diijinkan akhirnya istrinya setuju. Beberapa hari kemudian, Fish menemukan bahwa istrinya menyembunyikan Straube diloteng rumahnya dan dia bersembunyi ketika istrinya memnyelundupkan makanan untuk Straube. Sekali lagi, Fish memberitahu istrinya bahwa dia bisa tinggal namun Straube harus pergi. Mereka berdua hilang kali ini dan keluarganya tidak pernah melihat Nyonya Fish lagi (waaahh sapa suru selingkuhh, ckck..)

Setelah kejadian itu, Fish mulai bersikap sangat aneh. Dia mengajak semua keluarganya kerumah musim panas mereka, Wisteria Cottage di Westchester, New York untuk berpiknik dan mereka melihat, ketakutan, ketika dia mendaki bukit, dan menusuk tangannya ke langit dan berteriak berulang kali ” Saya Kristus!”. Kesakitan sepertinya menyenangkan dia. Entah pada saat dia menyakiti diri sendiri atau orang lain, dia merasakan kesenangnan yang aneh. Dia menyemangati diri sendiri dan anak tetangga untuk memukuli pantatnya sampai berdarah, dan sering menggunakan pemukul dari papan dengan paku. Dia juga memasukan jarum kedalam dirinya terutama disekitar kemaluan, dan membakar dirinya terus menerus dengan besi panas (iuuuhhh apa rasanyaa cobaaa..). Dia bahkan sering menjawab iklan dari wanita yang mencari suami. Surat yang ditulisnya sangat cabul dan menjijikan sampai penuntut menolak untuk mempublikasikan. Pada dasarnya, Fish memberitahu wanita-wanita yang ditinggalkan kekasih mereka bahwa dia tidak tertarik untuk menikah namun berharap mereka memiliki keinginan untuk memukulinya. Tidak ada satu pun wanita yang menerima tawarannya (yaaa,,sapa juga yang bakalan mauuu..).

Di suatu malam bulan penuh, anak-anaknya kemudian memberitahukan, Fish mengkonsumsi daging mentah dengan jumlah yang banyak sekali. Selama setahun, dia mengumpulkan barang-barang canibalisme dengan jumlah yang banyak, dan dia membawa artikel yang sangat mengerikan. Sebelum ia berubah menjadi pembunuh, Fish sudah diperiksa beberapa kali oleh psikiater di Bellevue tetapi dia selalu menyatakan dan memutuskan bahwa ”menggangu tetapi tidak gila”. Kapan dan dimana Fish pertama kali menjadi pembunuh, tidak di ketahui. Dia juga mengakui pembunuhan yang pernah ia lakukan, meskipun tidak semua dia ingat dalam memori-nya. Dia mengakui pembunuhan seorang laki-laki di Wilmington, Delaware; memutilasi dan menyiksa sampai mati seorang anak laki-laki gila di New York pada tahun 1910; membunuh seorang anak laki-laki Negro di Washington pada tahun 1919; menganiyaya dan membunuh Willian Gaffeny berumur 4 tahun pada 1929; dan mencekik sampai mati Francis McDonnell yang berumur 5 tahun di Long Island tahun 1934. Pembunuhan paling sensasional yang dilakukan Fish adalah penculikan dan pembunuhan menyeramkan pada Grace Budd tahun 1928 (wehh banyakk benerr..).

Cerita pembunuhan Grace Budd dimulai ketika Fish mengenalkan diri pada Budd, dalam perjalanannya Fish tidak pernah melakukan hal yang mencurigakan pada keluarga pekerja tersebut. Albert Budd, ayah dari Grace, mencari nafkah sebagai penyambut tamu, namun tidak pernah cukup untuk menafkahi seluruh keluarganya, yaitu istrinya, Delia, Edward-18 tahun, Albert. Jr, Grace dan anak terkecil, Beatrice-5tahun. Untuk membantu ayahnya, Edward memasang iklan pada tanggal 27 Mei, 1928 yang bunyinya: ”Laki-laki, 18, mengharapkan posisi di kota” disertai nama dan alamatnya. Dihari yang sama, Albert Fish menjawab iklannya dan muncul di rumah Budd di Chelsea daerah Manhattan. Dia mengenalkan diri sebagai Mr. Frank Howard, seorang petani dari Long Island yang akan membayar $15 setiap minggunya untuk pekerja yang berkemauan. Keluarganya hampir tidak percaya dengan keberuntungan Edward, dan dengan cepat mengundang Mr. Howard kedalam rumahnya. Setelah mendengan panjelasan Fish tentang pertaniannya, Edward tanpa ragu-ragu menerima pekerjaannya, Mr. Howard menjanjikan untuk kembali minggu depannya dan mengajak tidak hanya Edward ke pertanian, namun juga temannya Willie. Howard menekankan bahwa dia memiliki banyak pekerjaan untuk dilakukan anak muda tersebut.

Fish tidak kembali sesuai yang di janjikan pada tanggal 2 Juni hari Sabtu, namun kemudian dia mengirim telegram permintaan maaf dan tiba pada hari Seninnya. Terkesan dengan sikapnya, Budd menyambutnya dengan hangat dan mengundangnya untuk makan siang bersama. Fish berkelakuan seperti seorang kakek yang sendang berkunjung dan membagi-bagikan uang kertas kepada anak-anak. Dia menghadiahkan dua uang kertas kepada Eddie dan Willie dan ketika dia mengadakan perjanjian, dia berjanji untuk kembali sore itu untuk menjemput mereka dan membawa mereka ke pertanian. Bagaimanapun, dia memiliki hadiah spesial untuk anak perempuan paling besar, Grace, dia memberi tahu orangtuanya. Jika mereka setuju untuk ide nya, dia ingin membawa Grace, ke pesta ulang tahun anak-anak dirumah kakaknya di jalan 137th Street and Columbus Avenue. Budd tanpa ragu-ragu setuju dan Grace pergi dengan Fish, memegang tangannya, sambil memakai gaun putih yang dia pakai ke gereja pagi itu. Keduanya berjalan bersama, dan Budd melambai mengucapkan selamat tinggal kepada anaknya dannn tidak pernah melihat dia hidup lagii (sedih bangett..).

Ketika Grace tidak pulang malam itu, Budd tidak terlalu khawatir, dia berfikir mungkin pestanya sampai larut malam. Mereka bahkan mencoba meyakinkan diri ketika pagi datang, dan ketika masi belum ada tanda dari kedatangan Grace, Albert Budd memutuskan untuk mencari alamatnya sendiri. Namun dia menemukan bahwa alamat tersebut tidak pernah ada, Colombus hanya ada sampai 109th. Dan kemudian dia melaporkan kejadian tersebut kepolisian terdekat. Ketika menceritakan kejadian tersebut kepada seorang detektif veteran, William King. Detective tersebut sudah curiga pada situasi yang terjadi dari awal. Dan tidak lama kemudian mereka menemukan bahwa tidak ada orang bernama Frank Howard dengan pertanian di Long Island. Dan artinya tidak ada petunjuk dari identitas penculik yang sebenarnya. Laki-laki itu telah menutupi jejaknya dengan sangat baik, bahkan telegram yang dikirim olehnya pun di tulis dengan alamat yang tidak benar. Setelah mencari begitu lama tetap tidak menghasilkan, sampai pada suatu hari pada 11 November 1934, 6 tahun setelah penculikan itu terjadi, Nyonya Budd menerima surat yang tidak bertanda dan tidak bernama. Surat tersebut menyatakan berasal dari teman bernama ”Captain John Davis”. Isi suratnya adalah

My dear Mrs. Budd,

In 1894 a friend of mine shipped as a deck hand on the Steamer Tacoma, Capt. John Davis. They sailed from San Francisco for Hong Kong China. On arriving there he and two others went ashore and got drunk. When they returned the boat was gone. At that time there was famine in China. Meat of any kind was from $1 to 3 Dollars a pound. So great was the suffering among the very poor that all children under 12 were sold for food in order to keep others from starving. A boy or girl under 14 was not safe in the street. You could go in any shop and ask for steak -- chops -- or stew meat. Part of the naked body of a boy or girl would be brought out and just what you wanted cut from it. A boy or girls behind which is the sweetest part of the body and sold as veal cutlet brought the highest price.

John staid there so long he acquired a taste for human flesh. On his return to N.Y. he stole two boys one 7 one 11. Took them to his home stripped them naked tied them in a closet. Then burned everything they had on. Several times every day and night he spanked them -- tortured them -- to make their meat good and tender.

First he killed the 11 year old boy, because he had the fattest ass and of course the most meat on it. Every part of his body was Cooked and eaten except the head -- bones and guts. He was Roasted in the oven (all of his ass), boiled, broiled, fried and stewed. The little boy was next, went the same way. At that time, I was living at 409 E 100 st., near -- right side. He told me so often how good Human flesh was I made up my mind to taste it.

On Sunday June the 3 --1928 I called on you at 406 W 15 St. Brought you pot cheese -- strawberries. We had lunch. Grace sat in my lap and kissed me. I made up my mind to eat her.

On the pretense of taking her to a party. You said Yes she could go. I took her to an empty house in Westchester I had already picked out. When we got there, I told her to remain outside. She picked wildflowers. I went upstairs and stripped all my clothes off. I knew if I did not I would get her blood on them.

When all was ready I went to the window and called her. Then I hid in a closet until she was in the room. When she saw me all naked she began to cry and tried to run down the stairs. I grabbed her and she said she would tell her mamma.

First I stripped her naked. How she did kick -- bite and scratch. I choked her to death, then cut her in small pieces so I could take my meat to my rooms. Cook and eat it. How sweet and tender her little ass was roasted in the oven. It took me 9 days to eat her entire body. I did not fuck her tho I could of had I wished. She died a virgin."

Nyonya Budd yang terhormat,

Pada tahun 1894 seorang teman saya mengirimkan sepotong tangan dari Captainokk John Davis. Mereka berlayar dari San Fransisco untuk ke Hong Kong China. Ketika tiba di sana dia dan dua lainnya menuju ke pantai dan mabuk. Ketika mereka kembali perahunya hilang. Pada waktu itu terjadi kekurangan makanan di Cina. Daging dari berbagai macam jenis seharga $1 sampai $3 satu pound. Pederitaan yang sangat hebat terjadi, sehingga anak-anak dibawah 12 dijual untuk dijadikan makanan agar yang lain tidak kelaparan. Anak laki-laki dan perempuan di bawah 14 tahun menjadi tidak aman di jalan. Anda bisa pergi ke toko manapun dan meminta irisan daging steak atau rebusan daging. Bagian dari tubuh anak laki-laki atau perempuan akan dibawa keluar dan dipotong sesuai keinginan. Pantat anak laki-laki atau anak perempuan adalah bagian yang paling manis dari tubuh dan dijual sebagai sayatan daging yang paling mahal.

John tenang setelah lama memperoleh rasa dari daging manusia. Diperjalanannya kembali ke New York dia menculik dua anak laki-laki yang satu berumur 7 dan yang satu berumur 11. Membawa mereka ke dalam rumahnya dan melepaskan baju mereka , mengikat mereka telanjang di kloset. Dan kemudian membakar semua yang dipakai. Beberapa kali setiap siang dan malam dia memukul mereka, menyiksa mereka untuk membuat daging mereka menjadi enak dan lembut.

Pertama dia membunuh anak laki-laki berumur 11tahun, karena dia memiliki pantat yang paling tebal dan tentu saja daging yang paling banyak . setiap bagian dari tubuhnya di masak dan dimakan, kecuali kepala, tulang dan isi perutnya. Dia dipanggang di oven (semua pantatnya), di masak, di panggang, di goreng dan di rebus perlahan-lahan. Anak laki-laki yang lebih kecil selanjutnya, dan diperlakukan sama. Pada saat itu saya tinggal di 409 E 100 st., dekat—sebelah kanan. Dia memberitahu saya begitu sering betapa daging manusia begitu enak, dan saya memutuskan untuk mencobanya.

Pada hari minggu tanggal 3 juni 1928, saya menelepon anda di 406 W 15 St. Membawakan anda keju dan strawberi. Kita juga makan bersama. Grace duduk di pangkuan saya dan mencium saya. Saya berfikir untuk memakannya. Berpura-pura mengajak dia ke pesta. Anda mengatakan IYA dia dapat pergi. Saya membawanya ke rumah kosong di Westchester yang sudah saya pilih. Ketika kami sampai, saya memberitahu dia untuk menunggu di luar. Dia mengambil bunga liar. Saya pergi ke atas dan melepas semua baju.

Ketika semua siap saya kejendela dan memanggilnya. Kemudian saya bersembunyi di kloset sampai dia masuk keruangan. Ketika dia melihat saya telanjang, dia mulai menagis dan mencoba lari turun. Saya menangkapnya dan dia berkata akan mengadukan pada mamanya. Pertama saya melucuti pakaiannya. Di menendang, mengigit dan mencakar. Saya mencekiknya sampai mati, kemudian memotongnya menjadi bagian-bagian kecil sehingga saya dapat membawa dagingnya keruangan saya. Memasaknya dan memakannya. Betapa enak dan lembut dagingnya ketika dipanggang di dalam oven. Saya membutuhkan waktu 9 hari untuk menghabiskan seluruh tubuhnya. Saya tidak berhubungan dengannya meskipun saya berharap dapat. Dia mati perawan.

Setelah kedatangan surat tersebut, detective king berhasil menangkap Fish, setelah mengunggu selama 3 hari dan pada 13 Desember 1934 Fish mendapatkan telepon yang penting yang memberitahunya bahwa Fish telah kembali kerumahnya. Ketika King melihatnya King terkejut melihat orang tua yang tidak berbahaya itu kemudian memasukan tangannya kedalam saku dan menusukan pisau tajam dengan cepat, namun king berhasil menagkapnya. Setelah memeriksa bajunya, King menemukan pisau tajam dan pisau cukur.

Pada tanggal 16 Januari 1936 Fish dijadwalkan untuk eksekusi dengan kursi elektrik. Dalam wawancaranya dengan reporter dia mengatakan bahwa ia sudah menunggu eksekusi ini ” ini merupakan satu-satunya hal yang belum pernah saya coba” begitu katanya. Tanggan 16 januari merupakan makan terakhirnya dan tanpa bantuan, ia memasuki ruangan kematian dan berjalan dengan cepat ke kursi elektrik. Dia duduk dan dengan cepat membantu para penjaga memasangkan mesin ke kakinya. Setelah beberapa menit dokter menyatakan dia telah meninggal.

Sumber: www.wikipedia.org dan www.prairieghosts.com

Yaaaaaaaap,,seremm benerr..buat kalian yang masi penasaran sama ceritanya ternyata ada filmnya jugaa nihh, bahkan buku lengkapnya n asesorisnya jg ada lohh =P..